CINTAKU
BERAKHIR DENGAN KESEDIHAN
By Aldi Syaputra
Aku
dilahirkan oleh orang tua yang kurang mampu dan aku mempunyai satu orang adik
perempuan.Aku
mensyukuri semua yang ada dalam keluargaku.Kini ayahku sudah tidak ada di dunia ini.Dia meninggal ketika aku berumur 10
tahun dan sekarang
umurku sudah 20
tahun.sebelum ayahku
meninggal,dia berpesan padaku agar aku menggantikan posisinya sebagai tulang
punggung keluarga.dulunya ayahku bekerja
di warung pak Hasan.Karena
aku harus menggantikan posisi ayah,aku juga melanjutkan pekerjaannya di
warung pak Hasan.Aku
bekerja karena ibuku pun sudah mulai sakit-sakitan.Jadi aku harus bisa memenuhi
kebutuhan ibu dan adikku.Aku bekerja di warung pak Hasan
setiap hari.Pada
waktu melaksanakan pekerjaanku di warung pak Hasan,ada seorang gadis yang
sangat cantik yang ingin makan siang .Kemudian aku datang padanya dengan tersenyum dan
membawakan MENU makanan yang kami punya.Awalnya dia bingung ingin pesan
makanan apa.Kemudian
aku membantunya dengan memilihkan makanan yang spesial,yaitu nasi goreng ayam.dan tampa
berpikir lama dia mau dengan pilihan yang aku ajukan.Setelah dia membulatkan
pilihannya,aku langsung menuju dapur untuk mengambilkan pesanan gadis itu.Dan dengan terburu-buru,aku
mengantarkan pesanannya.Karena
keteledoranku,aku menumpahkan menuman di bajunya.Dan dia berkata
“Heii lihan yang kamu lakukan dengan
bajuku”.
Dan aku menjawab dengan perasaan
menyesal
“ Mmma’af
mbak,saya tidak sengaja”.
“Apakah kaku tidah lihat apakah baju
yang saya pakai ini masih baru?”kata gadis itu sambil memebentakku dengan
keras”.
“Ttpi saya kan tidak sengaja
mbak,”kataku sambil menundukkan wajah didepannya.
Dan karena perkataan cukup
keras,sehingga membuat semua mata yang ada diwarung itu tertuju pada kami,Sehingga membuat aku malu.Karena malu yang ku raskan tidak dapat aku tahan,aku
mengajaknya ke belakang dan memberikannya sapu tanganku.Tetapi saputangan saja tidak cukup,karena baju gadis itu cukup kebas.Dan karena bajunya yang basah itu
tidak mungkin terus dipakai,aku berpikir
untuk meminjamkan baju padanya.
“Mbak,baju mbak kan sudah basa kebas
tu,gimana kalau mbak pakai baju ku dulu?”kataku dengan lembut.
“Ya uda bawa sinilah!”kata gadis itu.
Kemudian dia mengganti bajunya
dikarmandi.Dan
karena kejadian itu,dia tidak jadi makan siang.Dia pulang tanpa kata-kata.Dan aku melanjutkan pekerjaan ku.Hari sudah mulai malam dan orang
yang makan suddah tidak ada.akhirnya kami menunup warung bersama pak Hasan.Setelah selesai menutup warung,aku
dan pak Hasan plang kerumah masing-masing.
Sesampainya aku dirumah,ternyata ibu
sudah menyiapkan makan malam untuk aku dan adikku.Sebelum kami makan,aku mandi
terlebih dahulu.Dikamar
mandi aku melihat wajah gadis itu di dalam bak mandi dan aku pun memamdanginya.Tanpa ku sadari bahwa aku sudah
terlalu lamaq di kamar mandi.Tiba-tiba saja ibu mengetuk kamar
mandi dan aku bertanya.
“Iaaa ada apa buu?”.tanyaku tanpa menyadari
kesalahan.
“Kenapa kamu lama sekali Nak?adekmu
sudah lapar tu”.kata ibu.
“Ia
bu, sebentar lagi”aku menjawab sambil menyiramkan air di badanku.
“Iya sudah,kalau begitu ibu tunggu di meja
makan ya??”sahut ibu kepadaku.
“Ia
buu.....” jawabku.
Setelah
selesai mandi,aku masuk kamar dan mengganti baju.Kemudiaan langsung menuju meja makan
untuk makan malam bersama aik dan ibuku tercinta.Di meja makan kami makna sambil
memebicaraakan pekerjaanku.Aku
menceritakan kejadiaa
yang ada di warung pak Hasan pada ibu ku.Ibuku tidak banyak mengeluarkan
kata-kata,dia
hanya memberikanku nasehat agar aku bekerja dengan hati-hati.Untuk menyenangkan hati ibu,aku
berjanji padanya kalau aku pasti akan berusaha bekerja dengan yang ibu
inginkan.
Makan
malam kami telah selesai dan langsung masuk kamar.Dikamar,gadis yang di warung pak Hasan tadi terpikirkan olehku.Aku tidak tahu kenap gadis itu hadir
dalam pikiranku.
“Mungkinkah
aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap gadis itu”pikirku dalam hati.
Esok
harinya ketika aku bangun tidur,ibu menyiapkan sarapan dan baju kerjaku di meja
dan adiku sudah berangkat ke sekolah.Kemudian
aku mandi dan
sarapan.setelah sarapan,aku mencari ibu untuk permisi.Karena aku akan berangkat kerja.Dan ternyata ibu sedang ada dikamar.Dia terbaring sambil mengerang,karena sakit.Aku bertanya kepada ibuku
“Apakah
ibu tidak apa-apa?” tanyaku sambil memegang tangan ibu.
“Tidak nak,ibu cuama butuh sedikit
istirahat sebentar,kamu berangkat kerja saja sana.! Nanti kalau kelamaan kamu
bisa terlambat dan kamu bisa di marahi oleh pak Hasan”.jawab ibu dengan suara
yang mengerang .
“tapi ibu kelihatanya sangat pucat.Kita kerumah sakit saja yuk bu?”aku
mengajak ibu ku kerumah sakit dengan wajah yang cemas.
“Sudah lah nak,ibu kan sudah bilang
kalau ibu Cuma butuh istirahat sebentar saja.Nanti kalau ibu sudah istirahat,ibu
pasti akan sembuh”jawab ibu dengan tersenyum.
“Apakah ibu yakin” aku bertanya
kembali pada
ibuku.
“Ia nak” jawab ibu.
“Kalau
ibu memang yakin ya sudah.aku berangkat keja dulu ya bu?” kataku untuk pamitan pada ibuku.
“Hati-hati ya nak?kalau keja jangan
lupa pesan ibu” jawab ibu dan memeberikan peringatan padaku. “ia bu,” pesan ibu padaku.
Aku berangkat kerja
Sesampainya
di warung tempat aku bekerja,ternya gadis yang aku pinjamkan baju sudah
menungguku didepan warung
pak Hasan.Dia
langsung mengulurkan tangan dan meminta maaf padaku.
“Maafkan aku ya?”katan gadis itu
padaku.
“Maaf?
Maksudnya maaf untuk apa mbak?”jawabku
dengan perasaan bingung.
“Kemaren aku sudah
membentak-bentak kamu” jawab gadis itu.
“Oooo soal itu?tapi kan aku yang salah,jadi
aku dong yang harus minta maaf sama mbak”kataku dengan terenyum.
“Kalau
begitu mari kita sama-sama memaafkan”kata gadis itu dengan rsenyum manisnya.
“Ia udah kalau begitu,by the way boleh tahu nama mbak
gak?”tanyaku sambil mengedipkan mata padanya.
“Boleh
saja kok, jawab gadis itu.
“Siapa nama dan tmpat tinggal mbak” tanyaku
padanya.
“Mmm
Namaku Sarah Lisma Yanti,kalau
nama kamu siapa?”jawab gadis itu dan menanyakan namaku.
“ Nama aku Erlang Dewa Kusuma dan aku biasa di
panggil dengan nama Dewa.Aku
tinggal di JL.
Narumonda” jawabku dengan tersenyun dan penuh semangat.
“Ooo ia, ini warung ayah kamu ya?”tanyanya
sambil menganggukan kepalanya.
“Bukan,ini warung pak Hasan.aku
disini Cuma pekerja saja dan harus kamu tahu,ayahku sudah menunggal” jawabku
dengan muka sedih karena mengingat ayahku yang sudah meninggal.
“Maaf
ya kalau aku sudah mingingatkan kamu sama almarhum ayak kamu? Sungguh aku tidak
tahu kalau ayah kamu sudah meninggal” kata Sarah padaku dengan perasaan menyesal
telah mingingatkanku pada almarhum ayahku.
“Tidak apa-apa kok,malahan aku mau
berterimakasih padamu karena kamu sudah mengingatkanku pada ayahku” jawabku.
“Sepertinya sudah banyak orang,aku harus melayani mereka” kataku pada
Sarah.
“Ya udah,kamu kerja dulu sana dan aku
mau pulang dulu”kata Sarah
menyuruhku kerja dan dia pamitan untuk pulang.
“Aku
mengerjakan pekerjaanku dan sarah pulang kerumahnya”
“Didalam
melakukan pekerjaanku,aku merasa sesuatu terjadi pada ibuku”
Selessai
bekerja,aku langsung pulang kerumah karena perasaanku tidak enak.Sesampainya di rumah aku mendengar
adiku menangis aku
langsung lari dengan cepat dan aku melihat adikku minangsi ibuku yang sedang
pingsan didepan pintu kamar mandi.Aku
langsung memimta pertolongan pada tetangga.Kemudian dengan terburu-buru kami
membawa ibu ke Rumah
sakit Harapan.
Sesampainya
dirumah Sakit,Dokter langsung memeriksa ibuku.Dan Dokter mengatakan bahwa ibuku
terkena kanker Otak dan kangkernya sudah tidak bisa operasi lagi karena sudah telalu lama dibiarkan.mendengar
perkataan Dokter,aku
langsung terkejut dan menangis karena
aku merasa sangat sedih.Namun
untuk menenangkan perasaanku,aku pergi ke Masjid untuk melakukan Sholat dan
berdoa kepada Allah swt.Karena
tidak ada yang bisa menolong ibuku selain Allah swt.
Setelah
selesai shalat aku munuju rumah sakit tempat ibu dirawat.Sesampainya disana aku duduk di
samping ibu dan memegang tangannya.Tiba-tiba
saja aku melihat ibu memuka matanya.
“Kenapa
ibu nggak pernah mengatakan padaku kalau ibu terkena kangker?”tanyaku pada ibu
sambil memegang tangannya dan menangis.
“Ibu
nggak mau tembah menyusakan kau
nak,kau sudah terlalu banyak membantu ibu” kata ibu sambil menangis.
“Tapi
aku kan anak ibu,jadi wajar aja aku membantu ibu”jawabku kembali pada ibu.
“Tapi
sudah terlalu banyak kau menderita untuk ibu nak”,jawab ibu.
“Lebih
menderita mana buu?waktu ibu melahhirkan aku atau aku membantu ibu seperti
ini?”kataku
pada ibu.
“Tapi
ibu,paling
nggak bisa melihat anak ibu menderita.Ibu
rasa lebih baik ibu menderita dari pada anak ibu yang menderita.Kau kau nggak sekolah karena mencari
makan untuk keluarga kita.Tapi
kenapa kau nggak pernah mengeluh nak”.kata ibu sambil menangis.
“Aku
melakukan itu karena aku ingin membahagiakan ibu dan ingin melaksanakan amanah
ayah sebelum dia meninggal” kataku
pada ibu.
“Kau sudah melaksanakannya
nak,sekarang ibu sudah tidak bisa apa-apa lagi.ibu hanya tinggal menunggu waktu
ibu untuk pergi menyusul ayahmu.jika ibu pergi nanti,ibu mohon jagalah
adikmu”kata ibu padaku.
“Ibu nggak boleh ngomong kayak
gitu,gak baik bu,lebih baik kita berdoa”
kataku
pada ibu.
“Iya
nak,sekarang kita pulang.Karena
ibu sudah merasa agak mendingan”ibu
mengajak kami puang.
“Apakah ibu yakin mau pulang
sekarang? Kenapa gak tunggu besok aja sih bu?sekarangkan sudah larut malam,”tanyaku
pada ibu.
“iya nak”jawab ibu.
“Kami
pulang menuju rumah”
Sesampainya
dirumah,aku langsung membawa ibu kekamar dan menyuruhnya untuk istirahat.Aku dan adikku pun tidur di samping
ibu.
Esok
harinya,ibuku belum bisa beranjak dari tempat tidur.Karena ibu tidak bisa bangkit dari
tempat tidur,aku tidak bisa berangkat ketempat kerja karena harus melayani
segala keperluan ibuku.Agar
pak Hasan tidak menunggu nunggu aku,aku menelponnya dan memberi tahukan kepada
dia kalau aku tidak bisa masuk kerja karena aku harus menjaga ibuku yang sedang
sakit.
Pada
saat aku tidak masuk kerja,ternyata Sarah menungguku di warung pak Hasan.Dia menanyakan aku pada pak Hasan.Lalu pak Hasan bilang kalau aku tidak masuk
karena aku harus menjaga ibu ku.
Hari
berganti dengan hari,namun aku belum bisa masuk kerja karena ibu penyalit ibuku
semakin parah.Dan
selama aku tidak masuk kerja,Sarah terus datang ke warung pak Hasan untuk
menemuiku namun dia tak pernah menemuiku di sana.Hingga pada akhirnya dia meminta
alamatku pada Pak Hasan dan dia datang dirumahku bersama pak Hasan dan
istrinya.Awalnya
aku bertanya-tanya pada diriku,
“sipakah
yang datang?”.Namun setelah mereka keluar dari
mobil,aku melihat pak Hasan, istrinya dan juga Sarah.Kemudian aku menyambut mereka dengan perasaan senang.Aku menyuruh mereka masuk ke rumah
dan menyuruh mereka duduk sedangkan adikku menyiapkan air minum.
“Bagai mana ke adaan ibumu Wa?” tanya
pak Hasan.
“Penyakit ibuku semakin hari semakin
parah.Aku
tidak tahu Harus
melakukan hal apa” jawabku dengan perasaan sedih.
“Lalu
dimana ibu sekarang?”Tanya Sarah padaku.
“Ibuku sedang beristirahat
dikamar”.jawabku sambil menunjukan kamar tempat ibu istirahat.
“ Bolehkah
kami melihat ibu kamu sekarang?”tanya pak Hasan padaku.
“Boleh
pak mari,lewat
sini”.jawabku
pada pak Hasan.
“Mereka
masuk kamar dan sarah,langsung
memegang tangan ibuku”
“Bagai
mana perasaan ibu sekarang?” tanya istri pak hasan pada ibuku.
“Beginilah keadaan saya bu,saya sangat
lemas dan tak berdaya”jawab
ibuku.
“Ya udah ibu istirahat saja dan jangan lupa
berdoa”kata istri pak Hasan
“Iya”,jawab ibuku dengan sangat lemas.
“Kalau begitu kami mau pulang ya?”kata pak Hasan
“Terimakasih ya pak,atas kesudian bapak melangkahkan
kaki untuk datang kerumah kami ini!”kataku pada pak Hasan.
Tidak lama kemudian,Sarah juga pamitan untuk
pulang.setelah beberapa jam mereka pulang,aku masuk kamar dan melihat ibuku
tapi ternyata dia sudah tidak bernyawa
lagi.aku lan gsung memanggil pak uztad
untuk mengurus semua yang di butuhkan untuk memakamkan ibuku.aku merasa sangat
kehilangan dan air mataku membasahi pipi. kini aku dan adikku tidak mempunyai
siapa-siapa lagi.setelah semua alat-alat untuk memakamkan ibuku selesai,aku dan
adikku bersama warga desa menuju tempat pemakaman.
Sesampainya disana,pak Herdi dan teman-temannya
mengangkat ibuku untuk dimakamkan.Setelah itu,pak Uztad membacakan doa untuk
mengiringi kepergian ibuku.Kini semua sudah selesai, aku dan adikku memandang
batu nisan ibuku sambil mendoakannya.Kemudian kami pulang kerumah.
Dirumah kami hanya bisa melihat foto-foto kenangan
keluarga kami yang ada.Tidak banyak hal yang kami bisa kami lakukan selain
berdoa kepada Allah.Tidak lama kemudian,Sarah datang dengan wajah sedih.Dia
baru datang karena dia baru saja mendengar kalu ibuku sudah meninggal.
“Kini aku dan adikku tidak mempunyai siapa-siapa lagi”
kataku kepada Sarah dengan sedih.
“Kamu tenang aja Wa?aku akan mencoba selalu untuk ada
didekatmu ”kata Sarah yang bermaksud untuk menghiburku.
“Terimakasih ya Sar?kamu memang teman yang bisa
menghiburku”kataku pada Sarah.
“Dewa,kalau kamu dan adikmu mau besok kita ke pantai
untuk menghilangkan semua perasaan sedih yang ada dalam hati kalian.dan kamu
jangan khawwtir soal biaya.Aku akan membiayai semuanya” kata Sarah padaku.
“Tapi aku nggak mau menyusahkan kamu Sar”.Jawabku
kepada Sarah.
“Nggak apa-apa kok Wa,aku melakukan ini karna aku
ingin melihat kamu bahagia.Ooo iya Wa,sepertinya hari sudah mulai malam.Aku
pulang dulu ya?Dan sampai jumpa besok ”jawab Sarah dan pamitan untuk pulang.
“Ya uda,kamu hati-hati dijalan dan terimakasih atas
semuanya”.kataku pada Sarah yang ingin pulang.
“Aku mengantar Sarah sampai kedepan pintu dan
melambaikan tangan”
Kesok harinya pukul 02.00 wib.Sarah datang dan
mengajak aku dan kepantai.Sempainya disana,kami naik sepeda air yang berbentuk
bebek dan membuat suasana menjadi romantis.Sedangkan adikku asik bermain
sendiri.Karena hati terlalu senang tidak tirasa hari sudah sore.Kami pergi ke
puncak untuk melihat matahari tenggelam.Disana aku berminat munggukapkan kata
cinta pada Sarah.
“Sarah,kenapa kamu baik bangat padaku dan adikku?padahal kitakan hanya teman”kataku
pada Sarah.
“Aku kan sudah pernah bilang sama kamu,kalau aku ingin
melihat kamu bahagia”kata sarah.
“Sungguh,kamu ingin melihat aku bahagia?”tanyaku pada
Sarah.
“Iya Wa”,jawab Sarah.
“Tapi aku akan bahagia bila kamu menjadi milikku.Kamu
tahu gak?tadimalam tu,aku mimpi kamu jadi pacar aku.Dan sekarang aku mau tanya sama kamu.Kamu mau gak jadi pacar ku?”tanyaku
pada Sarah.
“Sebenarnya tadi malam aku mimpi yang sama denganmu
dan sekarang mari kita sama-sama mengwujudkan mimpi kita”.jawab Sarah
“Apakah kamu serius Sar?”tanyaku pada Sarah.
Sarah menganggukan kepalanya dan kami berpelukan.
Hari sudah mulai gelap dan adikku mengajak kami
pulang.Kami pulang kerumah.Sesampainya dirumah,adikku langsung masuk kamarnya
untuk beristirahat.Sedangkan aku,berniat untuk mengantarkan Sarah pulang
kerumahnya,tetapi dia tidak mau.Akhirnya aku memgantarnya hanya sampai didepan
rumahku sambil melambaikan tangan.Setelah itu,aku masuk dalam rumah dan
akan menutup pintu.Pintu yang aku tutup
belum sempat rapat,aku mendengar suara mobil tergelincir dan juga suara Sarah
menjerit.Aku langsung keluar dan berlari munuju tempat kejadian.Disana,aku
melihat Sarah terbaring di aras aspal dan tubuhnya berlumuran darah.Aku membawa
Sarah ke Rumah sakit.Sesampainya di Rumah sakit,dia sudah tidak bernyawa lagi.Aku
merasa sanagat lemas dan sedih.Aku mengambil handphone yang ada di tasnya
kemudian menghubungi ibunya.Aku
membritahukan pada ibunya bahwa Sarah kecelakaan dan tidak bisa lagi
diselamatkan.Ibunya menanyakan Rumah sakit ditempat Sarah anaknya berada,Aku
memberitahunya.
Tidak lama kemudian ibu,Sarah datang sambil menangis.Dia
membuka kain putih yang menutupi wajah Sarah sambil menangis dia berkata
“kenapa kamu bisa seperti ini nak?”
Setelah itu,ibunya menyuruh ambulance membawa pulang
jenazah Sarah untuk disemayamkan.Aku dan ibu,Sarah ikut bersama ambulance yang
membawa Sarah.Sesampainya dirumah Sarah para petugas menurunkan jenazah Sarah
dan memasukannya didalam rumah.Karena malam sudah laru,dan memungkinkan untuk
memakamkan Sarah,dan pemakamannya akan di laksanakan besok.Aku pulang kerumah
dengan perasaan sangat sedih.Sesamapinya
dirumah aku tidak bisa tidur karena kedihan yang aku rasakan.
Esok harinya aku datang kembali kerumah Sarah untuk
menyaksikan proses pemakaman Sarah.Aku berpikir “baru saja aku berpacaran
dengannya dan secepat ini dia meninggalkan aku. Kenapa semua yang aku Sayangi
pergi meninggalkan aku?mungkinkah ini takdirku yang diberikan Tuhan untukku”.
Setelah pemakaman selesai,aku tinggal sendiri
dikuburan dan memeluk batu nisan almarhumah Sarah sambil menangis dan merasakan
kesedihan yang menyiksa perasaanku.
Kini hari-hariku kulewati dengan kesedihan karena
semua yang kusayang dan kucintai telah pergi meninggalkanku untuk selamanya.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar